Dari iseng-iseng lihat di Internet dan Waah..
jago kali mereka ya. Dalam fikiran ‘ah cuman gitu-gitu aja kayaknya gampang
juga ya, tinggal satuin warna, terus gini…gini…gini…, bisa dong aku, masa
gabisa’ Setelah mencoba? Hasilnya hancur wkwk, malu deh sama diri sendiri,
untung ga dilihat sama orang lain.
Bermacam-maca kuas
maupun spidol saya tebas semua *gak*. Lembar demi lembar ku coret-coret pada
drawing book yang barusan saya beli. Tak menyerah, setiap hari selalu
disibukkan dengan cat air.
Setelah sedikit sukses, orang pertama
yang ku tunjukkan hasil lukisan saya adalah alm. Ibu saya, ya tentu respon ibu
selalu tak pernah mengecewakan hehe. Beberapa kali beliau menawariku untuk
menjual lukisan lettering yang saya buat, tapi saat itu saya masih sibuk dan
masih belum tahu, dari mana harus memulainya.
4 bulan setelah kepergian Ibu, saya
memberanikan diri untuk membuka usaha baru yaitu Handlettering. Sebenarnya juga
saya masih belajar, lukisan saya juga belum sempurna. Ku pikir-pikir banyak
duit yang saya keluarkan untuk membeli perlatan-peralatan lukis, tapi
feedbacknya nggak ada. Dan saya pun bukan dari keluarga yang berada, saya mulai
berpikir bagaimana saya bisa menghasilkan uang dengan apa yang saya bisa,
supaya beban Bapak saya berkurang meskipun hanya beberapa persen saja.
Alhamdulillah, Allah selalu kasih jalan
bagi hambanya yang mau berusaha dan berdo’a. Orderan mulai datang, dan saya
harus siap melayani apa mau pelanggan. Sebenarnya setiap ada orderan datang itu
, ada perasaan khawatir, khawatir lukisan yang saya buat, tak sesuai dengan
selera pelanggan. Yah, bagaimana lagi, kalau soal seni memang susah buat semua
orang suka, sebagus apapun hasilnya, jika dia tidak selera tetap saja.
Makanya, saya lebih
suka menerima orderan custom dibanding designnya ‘apa kata saya, yang penting
bagus’. Nah bagus menurut saya pun belum
tentu bagus menurut pelanggan hehe. Kalau custom kan lebih enak ya, misal
usulannya pelanggan agak aneh, bisa saya luruskan sedikit. Jadi kita memutuskan
bersama *curhatya*
Jujur sih, saya masih
belum bisa profesional. Karena saya mengerjakan lukisannya mengikuti alur mood
saya, karena kalo pas ga mood pasti lukisannya kurang memuaskan. Tapi kalo udah
deadline, entahlah seketika mood kembali membaik :’) sebenarnya proses
pengerjaannya itu hanya satu jam selesai, tapi saya bilang ke pelanggan kalo 3
hari jadi. Saya juga bingung, kenapa saya dulu bilangnya gitu ya, eh ternyata
saya hanya ikut-ikutan olshop lain. Tapi sebenarnya memang yang bikin lama itu
bukan pengerjaannya tapi konsepnya dan sibuknya sekolah hehe.
Ada seseorang yang
bilang, kalo kerja sesuai hobby sendiri itu emang nyenengin banget. Karena kita
kerja nggak terpaksa, hasil dari kerja kita itu membuat suatu perasaan
yang sesuatu gitu. Seneng gitu lihatnya.
Udah hobby, dapat uang pula ya Alhamdulillah.
Jadi bisa di cek di
Ig @safirsletters (jangan lupa follow!) , sebenarnya masih banyak
lukisan-lukisan yang belum saya posting, dan ada juga lukisan-lukisan yang saya
belum sempat foto :’’’’’) soal harga pasti terjangkaunya deh, bisa di cek
sendiri di olshop lain. Ehm ini sekalian promosi gitu ya :’) bisa buat pajangan
dirumah mantan sendiri, bisa buat kerabat-kerabat kita. Segera kepoin
dan cek ignya.
Dan intinya, kalu
pada diri kita terbesit suatu keinginan baik, maka wujudkanlah itu segera dan
jangan ditunda-tunda. Jangan dulu rasa takut mengalahkan keinginanmu, karena
bisa jadi kesempatan berkeinginanmu tak akan datang lagi.
Gimana sih cara memberanikan diri buat mulai berbisnis sampe orderan demi orderan di dapat? Mungkin kalo tadi saya baca, Anda kan mulai karena ngerasa gak dapet feedback dari hasil coret-coret, tapi apa hanya itu? Adakah kemungkinan karena suatu hal yang lain?
BalasHapusjadi gini, kalo udah ngerasa hasil kerja kita itu pantes buat di jual, ya why not, dan juga jangan lupa libatkan teman-teman sekitar untuk bertanya saran.
Hapus