Langsung ke konten utama

Kehilangan


Kehilangan adalah hal yang dialami setiap manusia. sesuatu yang datang, pada akhirnya akan menghilang. karena itu sifat dunia, semua yang ada di dunia akan binasa nantinya. tidak ada yang kekal didunia ini dan kehilangan banyak sekali macamnya berikut macam-macam kehilangan : 

1.  Kehilangan Benda

     Hal ini sudah biasa terjadi pada setiap orang, dari kehilangan benda yang biasa sampai benda yang paling berharga. banyak orang yang menyesali akan hal itu, padahal semua benda yang ada didunia ini semata-mata milik Allah SWT. alangkah baiknya kita mengikhlaskan benda tersebut, jika memang penyebab hilangnya dari diri kita sendiri maka kita harus lebih ulet lagi untuk menjaga benda-benda yang kita miliki.

2.  Kehilangan Waktu

     Banyak orang berfikir bahwa "jika saja dulu itu aku....", "jika saja kemarin itu aku...", "jika saja tadi aku....", menyesali sesuatu itu tidak baik, sebaiknya kita mengevaluasi tingkah laku kita yang salah dan membenarkannya diwaktu kemudiannya. tidak malah berfikir JIKA SAJA, buang jauh-jauh kata itu. sebelum bertindak sesuatu hendaknya berfikir dahulu dan  manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

3.  Kehilangan Rasa 

     Kehilangan perasaan dari seseorang. misalkan kehilangan rasa sayang dari sesorang, awalnya si doi sangat perhatian pada kita dan lama kelamaan rasa sayang itu menghilang entah kemana. hal itu bisa disebabkan oleh diri kita sendiri maupun si doinya. jika saja disebabkan diri kita sendiri, sebaiknya kita harusnya sadar dari awal bahwa si doi perhatian dengan kita dan melakukan atau membalas perilaku yang sama menguntungkan satu sama lain. jika dari si doinya sendiri, maka bersabarlah dan lakukan yang terbaik saja.

    Kehilangan rasa marah, marah itu luapan emosi sesaat. kadang marah membuat kita tidak bijaksana dan hanya mementingkan ego diri sendiri karena marah disebabkan oleh ketidak sabaran kita dalam menghadapi masalah. namun ada juga marah yang kita butuhkan, seperti marah terhadap perilaku yang kurang baik yang sudah kita lakukan, marah karena tidak ikhlas melakukan sesuatu.

    Kehilangan rasa benci, memperkaya kasih sayang kepada setiap makhluk Allah adalah sikap menghilangkan rasa benci. dengan kehilangan rasa benci kegiatan kita terasa ringan. namun adapun rasa benci yang harus dipertahankan yaitu rasa benci terhadap hal-hal buruk yang menyesatkan diri kita.



4.  Kehilangan Sahabat

    Penyebab kehilangan sahabat ini bisa dari berbagai macam masalah, misalkan suka sama cowok yang sama terus jadi benci satu sama lain, si sahabat pindah sekolah atau pindah tempat tinggal, atau ada sesuatu yang salah paham, dll. kita wajib cari tau penyebab masalah itu dan bisalah diatasi dengan keprisahabatan. 
    aku pernah mengalami yang seperti ini, walaupun aku dan dia sebut saja Marga dekat baru satu tahun tapi kita mendapat kemistri, kesukaan kita sama yaitu bermain voli, dan aku merasa nyaman bersama dia. Marga pindah sekolah sekaligus rumah, dia tinggal di Jakarta sekarang, walaupun masih bisa berkomunikasi lewat media sosial, tentunya aku merasa sedikit canggung karena sudah hampir 4 tahun tidak berjumpa lagi.
    
5. Kehilangan Teman

    Biasanya ini terjadi saat masa-masa kelulusan, entah dari sekolah dasar, SMP maupun SMA. semua orang saat itu pasti merasa tidak mau berpisah dengan teman-temannya, walaupun lagi-lagi teknologi yang semakin canggih sehingga kita bisa mudah komunikasi jarak jauh. tapi mengingat lagi masa-masa seru saat itu yang tidak akan terulang lagi. tapi bagaimanapun juga kita harus tetap melanjutkan perjalanan hidup meskipun dengan kehilangan.
    Sebulan lagi aku akan menghadapi UNAS kelas 9, sudah tidak ada lagi canda tawa seperti biasa di kelas, semua teman-temanku sibuk mempersiapkan ujian nanti dan setelah itu kami berpisah. kembali lagi pada awal , jika ada pertemuan maka pasti ada perpisahan.

6. Kehilangan untuk selamanya

    Takdir, siapa yang tau?. semua sudah diatur oleh yang maha kuasa. kehilangan sesorang untuk selamanya memang seperti duduk pada tanaman kaktus. sakit. sebagai manusia
harus bisa mengikhlaskan kepergian sesorang yang kita sayangi. 
    Baru-baru ini aku telah kehilangan sosok pahlawan, beliau mengajarkan banyak hal kepadaku dan pada murid lainnya, tidak bisa dihitung jumlahnya, beliau adalah guruku sekaligus pembina OSIS, beliau seperti Bapak dengan berjuta ilmu. Tuhan telah memberikan yang terbaik kepadanya, beliau telah tiada. banyak sekali orang yang disekitarnya merasa tidak rela. tapi inilah kenyataannya. semoga beliau tenang dialam sana.
     Supaya tidak menyesal dikemudian harinya, selagi orang yang berjasa atau orang yang kita sayangi itu masih ada, maka lakukanla yang terbaik untuknya, karena kita tidak tau kapan perpisahan yang seperti itu datang.

Kehilangan membuat kita bisa menerima dan mensyukuri segala sesuatu yang masih kita miliki.
kehilangan juga tidak jauh dari penyesalan.

Komentar

  1. ada satu yang belum. kehilangan pulpen :(

    BalasHapus
  2. kehilangan itu memang menyedihkan.
    terlebih, ketika kita kehilangan orang yang disayang..
    ah :")

    BalasHapus
  3. ini juga sedih. kehilangan duit pas mau bayar makan. :")

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mumpung sek muda

Mumpung sek muda, ayo banyak-banyakin belajar, mencari ilmu, berkarya, ikut kegiatan positif, biar bermanfaat, karena setelah kita naik ke level selanjutnya, maka akan semakin berkurang waktu kita untuk itu semua, ya mumpung sek muda, pinter-pinter bagi waktu dan prioritas... Aku yakin kok, yang baca ini bukan pemuda yang waktunya dihabiskan dengan streaming youtuber berjam-jam,  main game sambil rebahan sampai lupa waktu, banyak tidur atau pemuda yang galau akan masa depan(jodoh)nya... ehm semoga ya :)... Tapi, tidak menutup kemungkinan itu akan terjadi sama kita, bahkan diriku sendiri :(... Tau nggak sih, kita itu ga bakalan bisa menghitung Anugerah-anugerah yang telah Allah berikan sama kita walau hanya satu detik, dalam satu detik aja nih berapa banyak sel darah yang mengalir begitu cepat, bahkan misalnya di suatu arteri ada aliran darah dengan kecepatan 18 cm / detik dan ini masih tergolong lamban... MaasyaaAllah... gimana anugerah" yang lain ya... tapi sayangnya sedi...

Ku tinggalkan dia karena Dia

Tidak ada yang tahu, esok akan seperti apa. Tapi pastinya apapun itu yang akan terjadi di kemudian hari, semoga hal tersebut dapat mendekatkan kita kepada Allah. Aamiin…  Bagi segelintir orang yang baru hijrah, pasti mengalami hal seperti ini, ‘move on’. Karena hijrah itu meninggalkan keburukan menuju kebaikan. Apakah dia sebuah keburukan? Bukan, tapi bisa jadi menjadikan keburukan itu terjadi, karena kita yang tidak bisa mengendalikan hati. Mengambil keputusan untuk meninggalkan dia itu, beberapa orang menganggapnya gampang, dan beberapa orang menganggapnya sulit sekali, sampai-sampai ada yang bilang ‘semakin ku berusaha untuk melupakan, semakin ku teringat olehnya’ wihiii… wkwkwk Gampang kok! Iya awalnya memang harus ada tahap, tapi bagi dia yang menganggap ini suatu hal yang mudah maka tahap itu akan berjalan sebegitu cepatnya. Mengapa? Bisa jadi hatinya yang begitu kokoh, karena dia menganggap Allah lebih utama dari pada dia, ‘kalau hanya melupakan...

Kenapa kok hijrah ?

Awalnya saya tatap langit-langit dinding kamar, terlintas perasaan aneh, mungkin ini yang disebut hidayah. Saya mulai meratapi dosa-dosa yang pernah saya lakukan, hati berdegup tak karuan, ketakutan datang yang membuat sekujur tubuh panas dingin. Saat itu pula saya mulai menangisi diri saya sendiri.  Beberapa kalimat-kalimat bapak, terlintas difikiran saya, “doakan ibumu nak, kamu sholat 5 waktu, sudah 5 doa yang kamu panjatkan, itu dalam sehari, bagaimana dalam sebulan? Setahun?, jika kamu berbuat maksiat ibumu akan ikut disiksa disana”  Sekiranya seperti itulah bapak saya menasehati saya, yang kala itu saya belum mendapat pencerahan, yang saat itu masih dimasa jahil, yang saat   itu pula saya tak menghiraukan perkataannya. Baca juga : 180 Derajat Tangis ini semakin menjadi, semakin ku ingat dosa-dosa saya, semakin tak henti tangisannya, segera saya bertaubat memohon ampunan. Dari situ saya mulai hijrah, saya putuskan ‘dia’ hehe, saya hapu...